Senin, 14 Mei 2012

Bisnis Limbah

“Pilah dan Olah Sampah Jadi Rupiah” dengan kata lain Sampah Menjadi Emas slogan yang diusung pemerintah kota Purwokerto dalam menjaga dan memelihara kebersihan kota.

Berapa omzet seorang pengepul rongsokan? Bisa mencapai ratusan juta rupiah pertahun. Untuk memperlancar usaha, biasanya seorang pengepul membawahi puluhan tukang rongsok yang diberi fasilitas tinggal di satu atau dua rumah kontrakan. Para tukang rongsok yang harus berkeliling di area pemukiman ini umumnya urban ke kota karena menunggu musim panen/musim tanam.


Demikian pula pelaku bisnis daur ulang sampah plastik.  Dia harus menargetkan pasokan  bahan baku agar usaha pengolahan plastik bekas menjadi biji plastik berjalan lancar. Dia bahkan tidak mau repot mencatat tiap jenis plastik karena sekali pegang atau lihat, dia akan tahu jenis plastik apakah itu. PETE?  HDPE, PP atau LDPE?  Yang harus dilakukannya adalah efisiensi waktu dan keefektifan gerak. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan mampu dibiayai, semua harus dihitung dengan seksama. Para tenaga kerja itulah yang nantinya memilih berdasarkan jenis dan warna plastik, memasukkan mesin pencacah, mesin pelebur plastik dan mesin pembuat biji plastik. Contoh sampah plastik diambil penulis karena selama ini dituding menjadi pembuat masalah dibanding sampah anorganik lainnya.
* Untuk Jenis PP ada 3 Macam yaitu PPa1 , PPa2 dan PP sabLon
   Harga Untuk saat ini PPa1 Rp4500 - PPa2 Rp2500 & PP sablon Rp 1200
* Untuk Jenis HD ada 3 Macam yaitu HD.Hitam , HD Warna dan HD Putih
  Harga Untuk saat ini HD.H Rp1200 , HD.W Rp1700 & HD.P Rp3000 untuk yang bersih dan kotor Rp1700
*Untuk Jenis PE dan 2 Macam yaitu PEa1 dan PE Sablon
  Harga saat ini PEa1 5000 dan Pe sablon Rp2500

Sungguh Menggiurkan bukan....!!

Sampah plastik bekas kemasan dan keresek (kantung plastik) sebetulnya bisa didaurulang menjadi biji plastik.  harganya sangat sederhana karena biji plastik yang dihasilkan adalah kualitas terendah. Bahan baku keresek hitam. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku umumnya pabrik biji plastik menerima pasokan Tempat Pembuangan sampah Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA).

Mereka hanya berfikir soal mendapatkan rupiah dengan cara halal. Mereka hanya berpikir soal harapan. Walau hasil kerjanya tidak mencukupi kebutuhan hidup, mereka selalu bersemangat. Itulah sebagian kecil potret wajah anak bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar